B,Penentuan Kalor reaksi Berdasarkan hukum Hess

A.    Penentuan Kalor Reaksi Berdasarkan Hukum Hess
Pada subbab 2B telah dibahas penentuan kalor reaksi melalui percobaan, yaitu kalorimetri. Namun demikian, penentuan kalor reaksi melalui percobaan bukanlah pekerjaan yang mudah. Henry Hess, seorang ahli kimia Rusia kelahiran Swiss, menemukan cara lain untuk menentukan kalor reaksi. yaitu berdasarkan data termokimia
yang ada. Dalam kaitan ini. data termokimia yang sangat penting adalah entalpi pembentukan. Kita akan membahas dahulu pengertian entalpi pembentukan. kemudian hukum Hess dan penerapannya untuk menentukan kalor reaksi.

1. Entalpi Pembentukan (DHf = Enthalpy of Formation) Entalpi pembentukan adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol suatu zat langsung dan unsur-unsurnya.
Dua hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan entalpi pembentukan, yaitu:
·         zat yang dibentuk sebanyak I mol, dan
·         dibentuk langsung dan unsur-unsurnya.
Oleh karena kondisi reaksi (suhu dan tekanan) dapat mempengaruhi kalor reaksi, maka ditetapkan suatu kondisi pengukuran serta keadaan zat sebagai berikut.
·         Suhu 25°C (= 298 K) (suhu kamar).
·         Tekanan 1 atm.
2. Hukum Hess
Pada tahun 1940, berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukannya, Henry Hess menemukan bahwa kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya pada keadaan awal dan keadaan akhir. Jika keadaan awal dan keadaan akhimya sama, maka kalor reaksi adalah sama, meski berlangsung menurut lintasan yang berbeda. Untuk memahami hukum Hess.
Sesuai dengan Hukum Hess :
DH1 = DH2 =DH3

3. Penentuan Kalor Reaksi Berdasarkan Hukum Hess
Berdasarkan prinsip yang ditemukan Hess, kalor suatu reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi pembentukan zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur itu bereaksi membentuk zat produk. Perlu disebutkan bahwa reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan.

DH pengurangan = -DH pembentukan

Sesuai dengan Hukum Hess, maka :
DH reaksi =-∑DHfo(pereaksi) + ∑DHfo(produk)
Atau
DH reaksi =-∑DHfo(produk) - ∑DHfo(pereaksi)

0 komentar:

Posting Komentar