A. KELARUTAN


Dari pengalaman sehari-hari kita dapat mengamati bahwa daya larut berbagai jenis zat berbeda-beda, ada yang mudah larut tetapi banyak pula yang sukar larut. Sebagai patokan kasar, zat yang kelarutannya lebih besar dari 0,02 mol/L, dianggap larut sedangkan yang lebih kecil dari itu dianggap sukar larut. Pada subbab ini akan dibahas pengetian kelarutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta faktor yang mempengaruhi pross pelarutan
.

1. Pengertian Kelarutan






Bayangkan jika kita menambahkan satu sendok teh kristal garam meja kedalam segelas air, kemudian diaduk. Kristal itu larut bukan? Apa yang terjadi jika garam ditambah dan ditambah lagi? apakah selalu dapat larut? tentu tidak, pada suatu saat larutan menjadi jenuh garam tidak dapat larut lebih banyak lagi. Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Untuk lebih memahami arti larutan jenuh dan tidak jenuh, lakukan kegiatan berikut ini.


KEGIATAN

Tujuan: Melakukan diskusi kelompok dan merancang percobaan

Rancanglah suatu percobaan untuk menentukan kelarutan garam dapur (NaCl) dalam air. Diskusikan hasil rancanganmu dalam kelas.


2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

Faktor apa sajakah yang menentukan kelarutan? simaklah bahasan berikut ini.

a. Jenis pelarut dan terlarut



Kita semua mengetahui bahwa gula dan garam larut dalam air tetapi minyak tanah dan lemak sukar larut. Perbedaan tersebut berkaitan dengan kepolaran zat-zat tersebut. Pada umumnya, zat ionik atau polr cenderung larut dalam pelarut polar, sedangkan zat yang kurang polar atau non polar cenderung larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar. Orang menyimpulkannya dengan mengatakan bahwa yang sejenis melarutkan yang sejenisnya (Like dissolves like). Air adalah pelarut yang polar, maka kedua zat itu larut dalam air. Sementara, minyak tanah dan lemak adalah zat yang non polar, sehingga sukar larut dalam air.

b. Gaya antar partikel




Di atas telah dikatakan bahwa zat ionik atau polar cenderung larut dalam pelarut polar. Namun tidak berarti bahwa semua zat ionik atau polar lalu mudah larut dalam pelarut polar. Hal lain yang menentukan kelarutan adalah interaksi antar partikel dalam zat terlarut. Apabila interaksi antara partikel dalam zat terlarut (kohesi) lebih kuat dibandingkan dengan kemampuan pelarut untuk melarutkanya, maka zat itu tetap sukar larut. Contohnya alah batu kapur (CaCO3). Batu kapur adalah senyawa ion, terdiri dari ion Ca2+ dan ion CO3-, tetapi sukar larut dalam air. Hal itu terjadi karena ion-ion dalam d\batu kapur bertarikan dengan sangat kuat, sehingga air tidak mampu melarutkannya.


c. Pengaruh suhu



Pada umumnya kerarutan bertambah dengan naiknya suhu. Namun demikian, ada beberapa zat yang kelarutannya tidak begitu bergantung pada suhu, bahkan ada juga yang kelarutannya justru berkurang jika suhu dinaikkan. Pengaruh suhu pada kelarutan garam diberikan pada gambar di atas.



3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Pelarutan

Proses pelarutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu, ukuran butiran zat padat dan pengadukan. Pengaruh dari berbagai faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Semakin tinggi suhu, semakin cepat proses pelarutan
- Semakin kecil ukuran butiran zat terlarut, semakin cepat proses pelarutan
- Pengadukan akan mempercepat proses pelarutan

Diskusikan dengan 

1 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    Mbk saya izin mengcopy semua tulisan di blog ini ya mbk.terimakasih.

Posting Komentar