A. Entalpi dan Perubahannya

Reaksi yang melepas kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Perubahan kalor yang menyertai suatu reaksi dikaitkan dengan suatu besaran yang disebut entalpi.

A. Entalpi dan PerubahannYa

Ketika kayu atau minyak tanah dibakar,
Kalor yang dihasilkan membuat keadaan sekitar menjadi panas'
Tetapi, ketika api sudah mati, lambat laun keadaan akan menjadi
normal kembali.
Mengapa pembakaran kayu atau minyak tanah membebaskan kalor? Dari manakah asal kalor itu? Ke manakah akhirnya kalor yang dihasilkan itu? Apakah kalor itu hilang begitu saja? Te
jawabannya dalam subbab ini.

1. Entalpi (H) dan Perubahan Entalpi (DH)

dapat berupa enerki kinetik dan energi potensial. Energi kinetik berkaitan dengan gerakan partikel zat. Semua bentuk energi lainnyayang tidak teikait dengan gerakan partikel zat digolongkan kedalam energi potensial. Bentuk energi potensial yang utama adalahenergi kimia, yaitu energi yang terkait dengan ikatan kimia antar
atom dalam zat. Jumlah energi kinetik dengan energi potensial yang
dimiliki oleh suatu zat disebut energi dalam (internal e€nergy=E)
Energi yang terkandung dalam suatu zat dapat pula berubah
nilai bentuk energi lainnya, misalnya menjadi kalor, listrik,
cahaya. Kalor, listrik, dan cahaya adalah energi dalam perubahan
Materi tidak menyimpan energi dalam bentuk kalor, listrik, atau
cahaya. Sebagaimana telah disebutkan di atas, materi menyimpan
energi dalam bentuk energi kinetik atau energi potensial' Dengan
katalain, energi dalam dari suatu zat dapat berubah .menjadi panas
listrik atau cahaYa.
Reaksi kimia selalu disertai perubahan energi. Bentuk energi
yang paling sering menyertai perubahan kimia adalah kalor. Jumlah
kalor yang menyertai suatu reaksi kita sebut kalor reaksi. Khusus
untuk reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, yaitu reaksi-
reaksi dalam wadah terbuka, kalor reaksinya dikaitkan dengan
suatu besaran yang disebut entalpi (H). Dalam bahasa Inggris,
entalpi disebut sebagai kandungan kalor (heat content), seolah-olah
zat menyimpan energi dalam bentuk kalor. Jika suatu zat melepas
kalor berarti entalpinya berkurang, sebaliknya jika menyerap kalor,
maka entalpinya bertambah.
Nilai entalpi dari suatu zat tidak dapat ditentukan (juga tidak
ada perlunya mengetahui nilai tersebut). Hal yang penting dan yang
dapat ditentukan adalah perubahan entalpi yang menyertai suatu
reaksi. Perubahan entalpi sama dengan selisih entalpi akhir dengan
entalpi awal.
C(s) + O2(g)         >                  CO2(g)

2. Sistem dan Lingkungan
Dalam

3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Kita telah mendefinisikan reaksi eksoterm sebagai reaksi yang membebaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm sebagai reaks yang menyerap kalor.

1) Pada reaksi endoterm, sistem menyerap kalor. Oleh karena itu entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (HP,) lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR). Perubahan entalpi (DH), yaitu selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (HP - HR) bertanda positif.
2) Pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan kalor, sehingga entalpi sistem akan berkurang. entalpi produk Iebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu. perubahan entalpinya bertanda negatif.

4. Persamaan termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya.

0 komentar:

Posting Komentar